Apakah kamu tahu apa itu payroll? Ya, payroll adalah salah satu sistem pembayaran gaji yang digunakan perusahaan untuk menggaji seluruh karyawannya. Sebagian dari kamu mungkin sudah pernah mendengar istilah yang satu ini. Sebagian lainnya, mungkin sudah mendengar, tetapi tidak terlalu memahami apa itu payroll. Sebagai karyawan, memahami sistem pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan yang terkait menjadi suatu hal yang penting. Sebab, kita dapat mengetahui kapan gaji kita akan diberikan dan melalui apa gaji tersebut dikirimkan kepada pekerja.
Baca Juga: Mau Tau Cara Perhitungan Payroll? Simak Penjelasannya!
Dalam payroll, terdapat beberapa istilah yang umum digunakan yang harus kamu ketahui. Berikut adalah penjelasan beberapa istilah penting dalam payroll yang sudah msshrpay rangkum untuk kamu:
1. Gaji (Salary).
Gaji (salary) dalam payroll merujuk pada kompensasi atau upah yang diberikan kepada seorang karyawan oleh perusahaan sebagai imbalan atas pekerjaan yang mereka lakukan. Ini adalah bagian penting dari sistem manajemen sumber daya manusia (HR) dalam sebuah perusahaan dan melibatkan sejumlah proses yang meliputi perhitungan, distribusi, dan pelaporan gaji kepada karyawan.
Berikut adalah beberapa konsep dan elemen yang terkait dengan gaji dalam payroll:
-
Komponen Gaji: Gaji biasanya terdiri dari beberapa komponen, termasuk gaji pokok, tunjangan, bonus, insentif, dan manfaat tambahan. Komponen-komponen ini dapat berbeda-beda tergantung pada perusahaan dan perjanjian kerja antara karyawan dan perusahaan.
-
Perhitungan Gaji: Perhitungan gaji melibatkan penghitungan jumlah uang yang harus dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, gaji per jam, atau perhitungan lain yang relevan. Ini juga mencakup pemotongan pajak penghasilan, iuran jaminan sosial, iuran pensiun, dan potongan lainnya sesuai dengan peraturan perpajakan dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
-
Siklus Pembayaran: Gaji biasanya dibayarkan dalam siklus tertentu, seperti setiap minggu, setiap dua minggu, atau bulanan. Siklus ini disesuaikan sesuai dengan kebijakan perusahaan dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
-
Slip Gaji: Setiap karyawan menerima slip gaji yang berisi rincian tentang jumlah yang mereka terima, termasuk pemotongan pajak, iuran jaminan sosial, dan informasi lainnya. Slip gaji ini penting untuk transparansi dan akuntabilitas.
-
Pajak dan Pemotongan Lainnya: Pajak penghasilan karyawan dan iuran jaminan sosial adalah contoh pemotongan yang biasanya diambil dari gaji karyawan oleh perusahaan dan dibayarkan kepada pihak berwenang. Pemotongan ini berbeda-beda tergantung pada negara dan wilayah.
-
Kepatuhan Hukum: Pengelolaan gaji harus sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku dan peraturan perpajakan. Perusahaan perlu memastikan kepatuhan hukum dalam hal pembayaran gaji, pemotongan, dan pelaporan.
-
Pengelolaan Data Karyawan: Data karyawan, termasuk informasi pribadi dan perjanjian kerja, perlu dijaga dengan baik dan aman untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi gaji.
-
Sistem Payroll: Banyak perusahaan menggunakan sistem payroll atau perangkat lunak penggajian untuk mengotomatisasi proses penggajian, yang membantu mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan efisiensi.
Gaji dalam payroll adalah elemen penting dalam menjaga kepuasan karyawan, mematuhi peraturan ketenagakerjaan, dan menjalankan bisnis dengan baik. Karyawan yang mendapatkan gaji yang sesuai dengan pekerjaan mereka dan yang dibayar secara tepat waktu biasanya lebih termotivasi dan berkontribusi lebih baik kepada perusahaan.
2. Upah (Wage).
Upah (wage) dalam penggajian (payroll) merujuk pada kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan atau layanan yang mereka berikan kepada perusahaan atau organisasi. Upah ini dapat berupa gaji pokok, komisi, bonus, tunjangan, atau bentuk kompensasi lainnya.
Berikut penjelasan lebih rinci tentang upah dalam payroll:
-
Gaji Pokok (Basic Salary): Gaji pokok adalah jumlah tetap yang dibayarkan kepada karyawan sebagai kompensasi atas pekerjaan mereka. Jumlah ini bisa berbeda-beda untuk setiap karyawan tergantung pada posisi, pengalaman, dan faktor lainnya. Gaji pokok seringkali merupakan bagian terbesar dari upah karyawan.
-
Komisi (Commission): Komisi adalah bentuk upah tambahan yang biasanya diberikan kepada karyawan yang terlibat dalam penjualan atau pemasaran. Jumlah komisi dapat bervariasi tergantung pada jumlah penjualan yang mereka hasilkan. Komisi sering digunakan sebagai insentif untuk mendorong karyawan mencapai target penjualan.
-
Bonus: Bonus adalah pembayaran tambahan yang diberikan kepada karyawan sebagai penghargaan atas pencapaian tertentu, seperti mencapai target kinerja atau prestasi luar biasa. Bonus bisa berbentuk uang tunai, hadiah, atau bentuk kompensasi lainnya.
-
Tunjangan (Allowance): Tunjangan adalah pembayaran tambahan yang diberikan kepada karyawan untuk mengkompensasi biaya khusus yang mereka tanggung dalam menjalankan tugas pekerjaan mereka. Contoh tunjangan meliputi tunjangan transportasi, tunjangan makan, dan tunjangan perumahan.
-
Upah Lembur (Overtime Pay): Upah lembur adalah pembayaran tambahan yang diberikan kepada karyawan ketika mereka bekerja melebihi jam kerja reguler atau di luar jam kerja yang telah ditentukan. Upah lembur sering kali lebih tinggi daripada upah reguler dan merupakan insentif bagi karyawan untuk bekerja ekstra.
-
Upah Hari Libur (Holiday Pay): Karyawan yang bekerja pada hari libur biasanya berhak menerima upah tambahan. Besarannya bisa berbeda-beda tergantung pada kebijakan perusahaan dan peraturan yang berlaku.
-
Upah Tugas Khusus (Special Duty Pay): Karyawan yang ditugaskan untuk tugas khusus atau yang mempunyai tanggung jawab tambahan, seperti tugas berbahaya, mungkin berhak menerima upah tambahan sebagai kompensasi atas risiko atau beban tambahan yang mereka tanggung.
Upah dalam payroll sangat bergantung pada peraturan perusahaan, perjanjian kerja, hukum ketenagakerjaan yang berlaku di suatu negara, dan faktor-faktor lainnya. Penting bagi perusahaan untuk mengelola penggajian dengan baik agar karyawan menerima upah yang sesuai dengan kontrak kerja mereka dan untuk mematuhi peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
Baca Juga: Apa Itu Payroll Dan Bagaimana Cara Kerjanya?
3. Penghasilan Bruto (Gross Income).
Penghasilan Bruto (Gross Income) dalam penggajian (payroll) mengacu pada jumlah total pendapatan yang diterima oleh seorang pekerja sebelum potongan-potongan atau pajak yang dikenakan. Penghasilan bruto mencakup semua jenis pendapatan yang diterima oleh seorang karyawan dari pekerjaannya, baik itu dalam bentuk gaji, tunjangan, bonus, atau kompensasi lainnya. Beberapa komponen umum dalam penghasilan bruto meliputi:
-
Gaji Pokok (Basic Salary): Ini adalah jumlah uang yang dibayarkan kepada karyawan sebagai kompensasi pokok atas pekerjaannya. Gaji pokok biasanya merupakan bagian terbesar dari penghasilan bruto.
-
Tunjangan (Allowances): Tunjangan dapat mencakup berbagai jenis, seperti tunjangan makan, tunjangan perumahan, tunjangan transportasi, dan lain sebagainya. Tunjangan ini dapat membantu karyawan menutup biaya-biaya yang terkait dengan pekerjaan mereka.
-
Bonus: Bonus adalah pembayaran tambahan yang biasanya diberikan kepada karyawan sebagai penghargaan atas kinerja mereka atau sebagai bagian dari insentif tertentu. Bonus juga dihitung dalam penghasilan bruto.
-
Lembur (Overtime): Jika seorang karyawan bekerja lebih dari jam kerja standar atau melebihi batas waktu yang ditetapkan oleh undang-undang, lembur dapat digunakan sebagai bagian dari penghasilan bruto.
-
Komisi: Karyawan yang mendapatkan komisi akan memiliki bagian dari pendapatan mereka yang berasal dari hasil penjualan atau pencapaian target tertentu. Komisi ini juga dihitung dalam penghasilan bruto.
-
Penghasilan tambahan lainnya: Penghasilan bruto juga dapat mencakup pendapatan tambahan seperti insentif kinerja, honorarium, atau imbalan lainnya yang diberikan kepada karyawan.
Penghasilan bruto adalah jumlah dasar sebelum potongan-potongan seperti pajak penghasilan, kontribusi ke program-program asuransi, dan lain-lain. Setelah menghitung penghasilan bruto, perusahaan atau entitas penggajian akan menghitung potongan yang sesuai, seperti Pajak Penghasilan, PPh 21, iuran pensiun, asuransi kesehatan, dan lain sebagainya, untuk menentukan Penghasilan Bersih (Net Income) atau penghasilan setelah potongan. Penghasilan bersih adalah jumlah yang sebenarnya diterima oleh karyawan setelah semua potongan dipertimbangkan.
4. Potongan Pajak (Tax Deductions).
Potongan pajak (tax deductions) dalam payroll adalah pengurangan jumlah uang yang dibayarkan kepada seorang pekerja dari gaji atau upah mereka untuk tujuan pembayaran pajak kepada pemerintah. Potongan pajak adalah bagian yang dikeluarkan secara otomatis dari gaji karyawan sebelum mereka menerima sisa pembayaran mereka. Pajak ini umumnya dibayarkan kepada pemerintah pusat atau pemerintah daerah, tergantung pada peraturan pajak di suatu negara.
Berikut ini beberapa penjelasan lebih rinci mengenai potongan pajak dalam payroll:
-
Pajak Penghasilan (Income Tax): Pajak penghasilan adalah potongan pajak yang paling umum dalam payroll. Ini adalah pajak yang dikenakan pada pendapatan yang diterima oleh seorang individu. Besaran pajak ini dapat bervariasi berdasarkan pendapatan karyawan, status pernikahan, jumlah tanggungan, dan peraturan pajak yang berlaku. Dalam banyak negara, pajak penghasilan dihitung berdasarkan tarif progresif, yang berarti semakin besar pendapatan seseorang, semakin tinggi tarif pajak yang dikenakan.
-
Pajak Sosial (Social Security Tax dan Medicare Tax): Pajak sosial adalah potongan yang digunakan untuk membiayai program-program sosial, seperti jaminan sosial dan program perawatan kesehatan. Dalam beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, ada dua jenis pajak sosial yang dibayarkan: Pajak Jaminan Sosial (Social Security Tax) dan Pajak Medicare (Medicare Tax). Biasanya, pajak ini dikenakan dengan tarif tetap pada pendapatan karyawan.
-
Potongan Pajak Pensiun dan Dana Pensiun (Retirement Plan Contributions): Banyak perusahaan menawarkan program pensiun atau rencana tabungan pekerja yang memungkinkan karyawan untuk menyumbangkan sebagian dari gaji mereka untuk masa depan mereka. Kontribusi ini seringkali dapat dikurangkan dari pendapatan kotor sebelum perhitungan pajak, yang dapat mengurangi jumlah pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh karyawan.
-
Potongan Lainnya: Selain pajak penghasilan dan pajak sosial, ada potongan lain yang mungkin termasuk dalam payroll, seperti potongan asuransi kesehatan, asuransi jiwa, kontribusi kepada badan amal, dan lain sebagainya. Potongan ini dapat bervariasi tergantung pada program-program yang ditawarkan oleh perusahaan dan pilihan yang dibuat oleh karyawan.
Perlu diingat bahwa aturan potongan pajak dalam payroll dapat berbeda antara negara, dan bahkan dalam satu negara, aturan ini dapat berubah dari tahun ke tahun. Karena itu, penting bagi karyawan untuk memahami potongan pajak yang mereka bayarkan dan untuk mengikuti perkembangan aturan pajak yang berlaku.
5. Tunjangan (Allowances).
Tunjangan atau allowances dalam penggajian (payroll) adalah komponen tambahan dalam penghasilan karyawan yang diberikan selain gaji pokok mereka. Tunjangan ini dapat bervariasi tergantung pada perusahaan, negara, dan peraturan lokal. Fungsi tunjangan adalah untuk mengkompensasi karyawan atas biaya atau keperluan tertentu yang terkait dengan pekerjaan mereka. Berikut beberapa jenis tunjangan yang umumnya ditemukan dalam penggajian:
-
Tunjangan Makan (Meal Allowance): Tunjangan ini biasanya diberikan kepada karyawan yang bekerja selama jam makan atau bepergian untuk tugas kerja yang memerlukan pembelian makanan.
-
Tunjangan Transportasi (Transportation Allowance): Tunjangan ini diberikan kepada karyawan untuk mengkompensasi biaya transportasi mereka ke tempat kerja, seperti uang transport atau uang bensin.
-
Tunjangan Kesehatan (Healthcare Allowance): Tunjangan ini dapat mencakup pembayaran premi asuransi kesehatan, biaya medis, atau penggantian untuk obat-obatan dan perawatan kesehatan tertentu.
-
Tunjangan Pendidikan (Education Allowance): Biasanya diberikan kepada karyawan yang memiliki anak yang masih sekolah, tunjangan ini bertujuan untuk membantu biaya pendidikan anak-anak karyawan.
-
Tunjangan Kinerja (Performance Allowance): Tunjangan ini dapat diberikan kepada karyawan sebagai insentif atas pencapaian target kinerja atau hasil kerja yang baik.
-
Tunjangan Khusus (Special Allowance): Tunjangan ini dapat mencakup kompensasi untuk beban kerja tambahan, penugasan berisiko tinggi, atau keadaan khusus lainnya yang memerlukan pembayaran tambahan.
-
Tunjangan Harga Diri (Dignity Allowance): Beberapa perusahaan mungkin memberikan tunjangan ini sebagai bentuk penghargaan atau pengakuan atas kontribusi khusus atau pengabdian jangka panjang karyawan.
-
Tunjangan Perumahan (Housing Allowance): Tunjangan ini bisa diberikan kepada karyawan untuk membantu biaya perumahan, terutama jika mereka bekerja jauh dari rumah atau di wilayah dengan biaya perumahan tinggi.
-
Tunjangan Penghasilan Tambahan (Additional Income Allowance): Diberikan kepada karyawan sebagai tambahan penghasilan, terutama dalam situasi di mana gaji pokok mungkin relatif rendah.
Penting untuk diingat bahwa aturan, jumlah, dan syarat tunjangan dapat berbeda-beda antara perusahaan dan negara. Selain itu, beberapa tunjangan mungkin dikenakan pajak dan beberapa mungkin tidak, tergantung pada peraturan pajak yang berlaku. Perusahaan biasanya mengatur tunjangan ini dalam perjanjian kerja atau kebijakan internal, dan mereka harus memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan pajak dan perundang-undangan yang berlaku.
Baca Juga: Kenapa Perusahaan Harus Menggunakan Sistem Payroll?
6. Siklus Gaji (Payroll Cycle).
Siklus gaji (Payroll Cycle) adalah serangkaian proses yang digunakan oleh perusahaan untuk menghitung, memproses, dan membayar gaji karyawan mereka. Siklus gaji ini penting dalam manajemen sumber daya manusia dan keuangan perusahaan, dan berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai siklus gaji:
-
Perekaman Data Kehadiran dan Jam Kerja:
- Siklus gaji dimulai dengan pencatatan kehadiran karyawan dan jumlah jam kerja yang mereka lakukan. Data ini dapat diperoleh melalui sistem absensi, kartu kehadiran, atau perangkat lunak manajemen waktu.
-
Pengumpulan Data Pemotongan:
- Data ini mencakup berbagai pemotongan dari gaji karyawan, seperti pajak penghasilan, asuransi kesehatan, kontribusi pensiun, dan pemotongan lainnya. Perusahaan harus memastikan bahwa pemotongan ini dihitung dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
-
Pengolahan Data Gaji:
- Data yang telah terkumpul digunakan untuk menghitung gaji bersih karyawan. Proses ini melibatkan perhitungan berbagai komponen gaji, termasuk gaji dasar, tunjangan, bonus, dan insentif. Pemotongan pajak dan pemotongan lainnya juga diperhitungkan untuk menghasilkan gaji bersih.
-
Pemeriksaan dan Validasi:
- Langkah ini melibatkan pemeriksaan dan validasi data gaji untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam perhitungan gaji dan pemotongan. Pemeriksaan ini termasuk pengecekan ulang terhadap data kehadiran, jam kerja, dan pemotongan.
-
Persetujuan:
- Setelah data gaji divalidasi, langkah berikutnya adalah mendapatkan persetujuan dari manajemen atau pihak yang berwenang sebelum gaji dapat dibayarkan kepada karyawan.
-
Pembayaran Gaji:
- Gaji bersih yang telah dihitung dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah ditentukan. Ini bisa dilakukan melalui transfer bank, cek, atau metode pembayaran lainnya sesuai dengan kebijakan perusahaan.
-
Pelaporan:
- Setelah gaji dibayarkan, perusahaan harus menyusun laporan gaji yang mencakup semua detail pembayaran dan pemotongan. Laporan ini biasanya disimpan untuk keperluan audit dan perpajakan.
-
Pelaporan Ke Pihak Berwenang:
- Perusahaan juga harus memberikan laporan dan pembayaran pajak yang sesuai kepada pihak berwenang, seperti badan pajak, untuk memenuhi kewajiban perpajakan.
-
Arsip Data:
- Data gaji harus diarsipkan dan disimpan secara aman untuk keperluan catatan, audit, dan pemenuhan peraturan.
-
Rekonsiliasi:
- Terakhir, perusahaan harus melakukan rekonsiliasi data gaji secara berkala untuk memastikan konsistensi dan ketepatan dalam proses penggajian.
Siklus gaji dapat bervariasi tergantung pada ukuran perusahaan dan kompleksitas kebijakan gaji mereka. Namun, siklus ini penting untuk memastikan bahwa karyawan dibayar dengan benar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, sambil menjaga keseimbangan antara kebutuhan keuangan perusahaan dan keadilan bagi karyawan.
7. Slip Gaji (Paystub).
Slip gaji, atau dalam bahasa Inggris disebut "paystub," adalah dokumen yang diberikan kepada karyawan oleh majikan setiap kali mereka menerima gaji atau upah. Paystub berisi informasi tentang pendapatan karyawan, potongan, dan informasi keuangan terkait. Ini adalah salah satu aspek penting dari proses penggajian (payroll) dan memiliki beberapa tujuan utama:
-
Rincian Pendapatan: Paystub mencantumkan jumlah pendapatan karyawan untuk periode gaji tertentu. Ini mencakup gaji pokok, bonus, komisi, tunjangan, dan jenis pendapatan lainnya.
-
Potongan: Dokumen ini juga memuat informasi tentang potongan gaji karyawan. Potongan ini dapat mencakup pajak penghasilan, kontribusi ke program pensiun, asuransi kesehatan, dan potongan lainnya sesuai dengan peraturan dan kebijakan perusahaan.
-
Pajak: Paystub akan mencantumkan jumlah pajak yang dipotong dari gaji karyawan, seperti pajak penghasilan federal, pajak negara bagian (jika berlaku), dan mungkin juga pajak lokal. Informasi ini membantu karyawan memantau pajak yang telah dipotong dan mungkin digunakan untuk mengajukan pengembalian pajak.
-
Informasi Perpajakan: Paystub juga mencakup rincian tentang jumlah karyawan yang diklaim, jumlah pengecualian yang diberikan, dan informasi lain yang diperlukan oleh otoritas pajak. Informasi ini digunakan untuk menghitung jumlah pajak yang harus dipotong dari gaji.
-
Rincian Kompensasi Lainnya: Dokumen ini dapat mencakup rincian tambahan seperti jam kerja yang dilakukan, jam lembur, atau komponen lain dari kompensasi karyawan. Informasi ini membantu karyawan memahami bagaimana gaji mereka dihitung.
-
Informasi Kebijakan dan Keuntungan: Beberapa paystub juga mencantumkan informasi tentang kebijakan dan keuntungan perusahaan, seperti cuti yang digunakan, sisa cuti yang tersedia, dan informasi lainnya yang relevan.
Paystub biasanya diberikan kepada karyawan secara teratur, misalnya setiap dua minggu atau bulanan, tergantung pada jadwal penggajian perusahaan. Dokumen ini adalah bukti transparansi dalam pembayaran karyawan dan membantu karyawan memahami kompensasi mereka serta mengikuti pajak yang telah dipotong.
Selain itu, paystub juga dapat digunakan oleh karyawan sebagai referensi saat mereka perlu mengajukan pengembalian pajak, mengajukan pinjaman, atau mengurus berbagai urusan keuangan pribadi.
8. Pengelolaan Gaji (Payroll Management).
Pengelolaan gaji, yang juga dikenal sebagai "Payroll Management," adalah proses manajemen yang penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Ini melibatkan administrasi dan pengaturan pembayaran gaji kepada karyawan secara teratur, yang mencakup aspek seperti perhitungan upah, pemotongan pajak, kontribusi ke dana pensiun, dan lain-lain. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang pengelolaan gaji:
-
Perhitungan Upah:
- Payroll management dimulai dengan menghitung upah atau gaji yang harus dibayarkan kepada karyawan. Ini dapat mencakup gaji pokok, tunjangan, bonus, komisi, atau manfaat lainnya, seperti penggantian biaya.
-
Pemotongan Pajak:
- Penggajian melibatkan pemotongan pajak federal, negara bagian, dan lokal dari gaji karyawan sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku. Pengelolaan gaji harus memastikan bahwa pemotongan pajak dilakukan dengan benar dan dibayarkan tepat waktu kepada otoritas pajak.
-
Pengurangan Lainnya:
- Selain pajak, pengelolaan gaji juga mungkin melibatkan pemotongan untuk program asuransi kesehatan, dana pensiun, kontribusi ke dana pengangguran, dan lain-lain. Proses ini melibatkan pemotongan otomatis dari gaji karyawan dan penyetoran dana ke entitas yang sesuai.
-
Penyusunan Laporan Gaji:
- Setiap siklus gaji, laporan gaji harus disusun untuk setiap karyawan. Laporan ini mencantumkan semua komponen gaji, pemotongan, dan jumlah bersih yang akan diterima oleh karyawan. Laporan ini juga bisa menjadi referensi untuk manajemen dan karyawan.
-
Pembayaran Gaji:
- Setelah perhitungan upah selesai, manajemen harus mengatur pembayaran gaji kepada karyawan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Ini bisa melibatkan penggunaan metode pembayaran seperti transfer langsung, cek, atau pembayaran tunai.
-
Pencatatan dan Pelaporan:
- Semua transaksi terkait gaji harus dicatat secara akurat dalam sistem pengelolaan gaji. Pelaporan reguler juga diperlukan untuk memantau pengeluaran dan pemotongan serta memastikan bahwa semua aspek penggajian berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
-
Kepatuhan Hukum:
- Manajemen gaji harus memastikan kepatuhan terhadap undang-undang perburuhan dan perpajakan yang berlaku. Ini termasuk mengikuti peraturan tentang pembayaran gaji minimum, jam kerja, cuti, dan perlindungan lainnya yang diberikan kepada karyawan.
-
Penanganan Keluhan dan Pertanyaan Karyawan:
- Pengelolaan gaji juga mencakup menangani pertanyaan, keluhan, atau masalah yang mungkin muncul dari karyawan terkait dengan gaji mereka. Kepatuhan dan kejelasan dalam menjawab pertanyaan karyawan adalah penting untuk menjaga kepuasan dan produktivitas karyawan.
Pengelolaan gaji yang baik membantu memastikan bahwa karyawan dibayar dengan benar, pajak dipotong secara tepat, dan semua kewajiban hukum terpenuhi. Penggunaan sistem penggajian yang efisien dan penggunaan teknologi modern juga dapat mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan efisiensi dalam proses ini.
Sumber: msshrpay
Kembali